Selasa, 10 Januari 2012

USER DEFINE FUNCTION


Untuk membuat User Defined Function dapat mengikuti langkah- langkah berikut.
1. Buka IBM Data Studio
2. Pada Data Project Explorer, klik kanan salah 1 project.
3. Pilih new -> user Defined Function
4. Isi nama function, misalnya Function1, pilih next
5. Ganti statement dengan query yang anda inginkan
6. Pilih tipe data yang ingin di return
7. Finish
IBM Data Studio akan menggenerate hasil sebagai berikut
CREATE FUNCTION FUNCTION1( )
RETURNS INTEGER
NO EXTERNAL ACTION
————————————————————————
– SQL UDF (Scalar)
————————————————————————
F1: BEGIN ATOMIC
RETURN SELECT sum(salary) FROM STAFF;
END
Berikut screen shootnya
Untuk menjalankannya, sama seperti menjalankan Stored Procedure. Klik
kanan di Function1, pilih Deploy kemudian Run. Hasilnya dapat dilihat
di kanan bawah.
Untuk menjalankannya melalui DB2cmd, dapat menggunakan syntax “db2 values function1()”. Hasilnya akan sama.

Stored Procedure dengan Menggunakan Cursor



Setelah belajar mengenai Stored Procedure, kita akan belajar mengenai Cursor. Hasil yang akan didapat oleh Stored Procedur dengan atau tanpa Cursor akan sama. Perbedaannya adalah dengan menggunakan Cursor, kita hanya akan melock 1 row saja, berbeda jika tanpa Cursor yang akan melock semua data yang akan digunakan.
Kekurangan dan kelebihan menggunakan Cursor
+ lock hanya 1 baris saja
+ ada beberapa operasi yang harus menggunakan Cursor
- coding jadi lebih rumit
Sebagai contoh misalnya kita ingin membuat SP untuk mengupdate salary berdasarkan job jika mendapatkan bonus. Ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu tanpa Cursor dan tanpa Cursor
Jika tanpa Cursor, maka Stored Procedure yang diperlukan adalah sebagai berikut
create procedure proc_2(in bonus double,in work varchar(10))
dynamic result sets 1
p1: begin
update staff set salary = salary + bonus where job= work;
end p1
Berikut screen shootnya
Free Image Hosting at www.ImageShack.us
Jika menggunakan Cursor, maka Stored Procedure yang diperlukan adalah sebagai berikut
create procedure proc_1(in bonus double,in work varchar(10))
dynamic result sets 1
p1: begin
declare now_salary double;
declare c1 cursor with return for
select salary from staff where job=work;
open c1;
fetch from c1 into now_salary;
close c1;
set now_salary = now_salary + bonus;
update staff set salary = now_salary where job= work;
end p1
Berikut screen shootnya
Free Image Hosting at www.ImageShack.us
Untuk menjalankannya melalui DB2cmd, Stored Procedure dapat dipanggil dengan menggunakan “db2 call proc_2(100.0,’Mgr’)”.

Mengembangkan SQL PL Stored Procedures

Sekarang kita akan membuat, deploy, dan menjalankan Stored Procedures.


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


1. Buka DB2 Command Window
start -> Run -> db2cmd



2. Buat SQL PL stored procedure pertama dengan menuliskan:
db2 connect to sample
db2 create procedure p1 begin end



Prosedur yang kita buat tidak melakukan apa-apa, tapi itu menunjukkan bagaimana mudahnya untuk membuat satu SP. Untuk memanggil prosedur dari DB2 Command Window cukup menuliskan:
db2 call p1 ()


3. Sekarang mari kita membuat SQL PL stored procedure menggunakan IBM Data Studio. Untuk mengembangkan stored procedure tidak harus menggunakan IBM Data Studio, namun, kita akan menggunakan tool ini karena membuat pengembangan lebih mudah. 

4. Buka IBM data Studio (Petunjuk: dapat diakses melalui menu Start).


5. Klik pada Data Project Explorer window, lalu pilih:
File -> New -> Project -> Data Development Project



6. Setelah mengklik next, berikan nama myproject untuk proyek kita, dan klik next.

7. Klik pada "Create a new connection", dan kemudian klik "next"

8. Nama database harus SAMPEL. Sisa nilai-nilai default harus benar. Isi user ID / psw dan klik pada Connection Test. Jika koneksi berhasil, klik Next, dan kemudian Finish.  

9. Pada Data Project Explorer kita sekarang dapat melihat proyek kita. Menelusuri pohon proyek seperti ditunjukkan di bawah ini untuk daftar folder untuk Script SQL, Stored Procedures, dll



10. Klik kanan folder Stored Procedures, dan pilih New -> Stored Procedure


11. Memberikan nama untuk Stored Procedure, misalnya menggunakan "myprocedure", kemudian klik Next.

12. Pada jendela perintah SQL, IBM data Studio menyediakan dengan pernyataan SELECT sampel PROCSCHEMA, PROCNAME DARI SYSCAT.PROCEDURES. Ganti pernyataan ini dengan: SELECT * FROM EMPLOYEE, dan klik Finish. Anda kemudian akan disajikan dengan kode template seperti yang ditunjukkan di bawah ini. 


13. Kode yang disediakan oleh IBM data Studio dapat digunakan sebagai template untuk menulis kode kita sendiri. Kode ini menyatakan kursor dan kemudian membukanya di akhir, yang berarti bahwa kursor harus dikembalikan ke pemanggil. Tanpa modifikasi, mari kita gunakan prosedur ini disimpan untuk tujuan ilustrasi.


14. Pada panel Database Explorer, buka tree untuk menunjukkan koneksi kita, database, skema, dan prosedur yang tersimpan. Perhatikan prosedur yang tersimpan myprocedure tidak ditampilkan. Database Explorer menunjukkan objek dalam database. Pada saat ini, prosedur yang tersimpan myprocedure tidak ada dalam database karena belum di-deployed. Untuk menyebarkan prosedur, klik kanan di atasnya dari jendela Data Project Explorer, dan pilih Deploy. Pada jendela pilihan Deploy, pilih default semua, dan klik Finish.

15. Jika proses deploy tersebut tidak berhasil, meninjau kode kesalahan yang diterima pada waktu deployment, dan memperbaikinya. Jika deployment berhasil, Kita siap untuk menjalankan prosedur. Klik kanan pada prosedur dari panel Data Project Explorer, dan pilih Run. Di bagian bawah sudut kanan anda akan melihat hasil dari prosedur. 

16. Sekarang prosedur telah berhasil dikodekan, di-deploy dan dijalankan, Kita dapat menguji menjalankannya dari DB2 Command Window atau DB2 Editor Command. Tes ini berasal dari DB2 Editor Command : 

start -> run -> db2ce
Dari DB2 Command Editor, hubungkan ke database SAMPEL, dan tuliskan:
call myprocedure ()
 

CARA MEMBUAT TRIGGER

TRIGGER


Trigger mendefinisikan sekumpulan aksi yang akan dijalankan untuk merespon sebuah operasi, seperti insert, update, delete pada sebuah tabel. Trigger dapat dijalankan sebelum atau sesudah operasi dijalankan.


Berikut keuntungan menggunakan trigger sebelum melakukan operasi :
1. untuk memeriksa / mengubah nilai sebelum di update jika anda melakukan transformasi data yang sering terjadi perbedaan format.
2. untuk melakukan operasi non-database di user defined function.


sementara keuntungan menggunakan trigger sesudah melakukan operasi :
1. untuk mengubah data di tabel lainnya
2. untuk memriksa integritas data.
3. untuk melakukan operasi non-database di user defined function. biasanya digunakan untuk mengeluarkan alert / informasi.


Adapun beberapa manfaat penggunaan trigger :
1. pengembangan aplikasi yang lebih cepat
2. mudah dalam maintenance
3.aturan bisnis secara global.




Untuk membuat trigger, tool yang dibutuhkan adalah DB2 Control Center. Berikut langkah-langkah membuat trigger di DB2.
1. Buka database
2. Klik kanan Trigger-> Create
3. Kemudian isi field- field yang tersedia.
Misalnya kita ingin membuat trigger jika kolom salary di table staff di ganti. Bearti kita isi field kolom dengan Staff, time to trigger action pilih after, kemudian pilih update pada operasi.
4. Kemudian di tab triggered action, pilih statement dan isi textarea dengan
WHEN ( 1=1 )
BEGIN ATOMIC
— statement yang ingin dijalankan oleh trigger
INSERT INTO saleslog (userid, daytime) VALUES (CURRENT USER,
CURRENT TIMESTAMP);

END
5. OK
Jika menggunakan coding maka code yang artinya sama dengan operasi diatas adalah sebagai berikut
CREATE TRIGGER DENY.TRIGGER1 AFTER UPDATE OF SALARY ON DENY.STAFF FOR EACH ROW MODE DB2SQL
WHEN ( 1=1 )
BEGIN ATOMIC
INSERT INTO log (id,time) VALUES (CURRENT USER,
CURRENT TIMESTAMP);
END
Berikut screen shootnya
Free Image Hosting at www.ImageShack.us
Semoga bermanfaat

CONCURRENCY DAN LOCKING


Hai, kali ini aku akan membahas concurrency dan locking dalam DB2


Fenomena multi transaksi

Dibawah ini merupakan kesalahan yang dapat terjadi untuk sebuah aplikasi yang bersifat multi transaksi.
– lost update : jika ada 2 buah transaksi yang sedang membaca sebuah data dan kemudian mengupdatenya, maka salah satu update akan hilang / tertimpa.
- dirty read/ uncommited read : jika transaksi 1 mengupdate sebuah data dan kemudian transaksi 2 membaca data tersebut, maka jika transaksi 1 meroll back update tersebut, maka transaksi 2 akan melihat data yang salah.
– nonrepeatable read : jika transaksi 1 membaca data, kemudian transaksi 2 mengupdate / menghapus data, maka transaksi 1 akan mendapatkan hasil yang berbeda ketika melakukan pembacaan ulang.
– phantom : jika transaksi 1 melakukan pencarian dengan menggunakan key tertentu, kemudian transaksi 2 melakukan update data yang berkaitan dengan key tersebut, maka bila transaksi 1 melakukan pencarian ulang, akan didapatkan hasil yang berbeda

Isolation Level

Isolation merupakan salah 1 cara untuk mencegah terjadinya fenomena kesalahan yang disebutkan diatas.
– repeatable read : jika transaksi 1 melakukan pembacaan terhadap 1000 data, maka transaksi lain akan digagalkan untuk melakukan transaksi terhadap 1000 data tersebut walaupun transaksi 1 hanya ingin mengambil 10 data. Isolation level ini mencegah lost update, dirty read, non repeatable read dan phantom.
– read stability : jika transaksi 1 melakukan pembacaan terhadap 1000 data dan hanya ingin mengambil 10 data maka transaksi lain akan diperbolehkan untuk melakukan transaksi terhadap 990 data lainnya.
Isolation level ini mencegah lost update, dirty read, non repeatable read.
– cursor stability : isolation level ini hanya akan melock data yang ditunjuk oleh cursor. Mencegah dirty read.
– uncommitted read : isolation level ini hanya akan melock data jika ada transaksi lain yang ingin mendrop/ alter table
Locking
2 tipe lock
– share lock : dengan lock ini, transaksi lain dapat membaca data, namun tidak dapat melakukan perubahan sampai lock dilepas. Lock hanya dapat diberikan jika belum ada yang memegang. Lock ini diberikan jika ada yang melakukan pembacaan, sehingga menghindari perubahan data selama pembacaan
– exclusive lock : dengan lock ini, transaksi lain tidak dapat melakukan transaksi terhadap data. Lock ini diberikan jika ada yang melakukan update/ delete / insert.
Locking di DB2

- Lock compatible : jika transaksi 1 melock data, kemudian transaksi 2 ingin melock data tersebut, maka DB2 akan melihat kompatibilitasnya. Jika compatible maka lock akan diberikan ke transaksi 2, jika tidak transaksi 2 harus menunggu.
– Lock conversion : lock akan diubah secara otomatis jika berubah menjadi lebih ketat seperti dari shared lock ke exclusive lock
- Lock escalation : jika transaksi 1 sudah melakukan banyak lock pada row dan melebihi maxlock yang diperbolehkan, maka lock dapat dieskalasi menjadi lock table. Hal ini berguna agar tidak menghabiskan memory.

Semoga bermanfaat.

STORE PROCEDURE

haiii, kali ini aku akan membahas tentang store prosedure :




1.   STORE PROCEDURE 
Store Procedure DB2 SQL For AS/400 memungkinkan sebuah aplikasi SQL mendefinisikan dan kemudian memanggil  prosedur melalui pernyataan SQL. Store procedure dapat digunakan baik aplikasi DB2 SQL  for AS/400 terdistribusi dan tidak terdistribusi. Satu keuntungan besar dalam menggunakan  store procedure adalah bahwa untuk aplikasi terdistribusi, eksekusi satu perintah CALL pada aplikasi dapat 
membentuk sejumlah pekerjaan pada server aplikasi. 
Kita dapat mendefinisikan sebuah prosedur seperti sebuah prosedur SQL atau sebuah prosedure eksternal. Prosedure eksternal dapat mendukung bahasa pemrograman tingkat tinggi (kecuali program dan prosedure System/36 *) atau prosedure REXX. 
Prosedure tersebut tidak harus berisi pernyataan SQL, tetapi mungkin saja berisi pernyataan (statement) SQL. Sebuah prosedure SQL didefinisikan secara keseluruhan di SQL, dan dapat mengandung pernyataan SQL yang mencakup pernyataan control SQL.  
Pembuatan store procedure membutuhkan pemahaman akan hal-hal berikut : 
♦  Store procedure didefinisikan melalui pernyataan CREATE PROCEDURE 
♦  Store procedure dipanggil melalui pernyataan CALL 
♦  Melewatkan parameter sesuai dengan prosedure yang dipanggil 
♦  Metode untuk mengembalikan status selesai ke program pemanggilan prosedur 
Kita dapat mendefinisikan store  procedure menggunakan pernyataan CREATE 
PROCEDURE. Pernyataan CREATE PROCEDURE menambah prosedur dan definisi 
parameter ke tabel-tabel catalog,  SYSPROCS, dan SYSPARMS. Pendefinisian ini 
kemudian dapat diakses dengan pernyataan SQL CALL pada sistem itu.  

2  MENDEFINISIKAN PROSEDUR EKSTERNAL 
Pernyataan CREATE PROCEDURE untuk prosedur eksternal terdiri dari : 
♦  Nama Prosedur 
♦  Definisi parameter dan atribut-atributnya 


♦  Pemberian informasi lain tentang prosedur yang akan digunakan system ketika 
prosedur dipanggil  
Perhatikan contoh berikut : 
EXEC SQL  CREATE PROCEDURE P1 
  (INOUT PARM1 CHAR(10)) 
  EXTERNAL NAME MYLIB.PROC1 
  LANGUAGE C 
GENERAL WITH NULLS ; 
Pernyataan CREATE PROCEDURE di atas maksudnya adalah sebagai berikut: 
♦  Nama prosedur P1 
♦  Mendefinisikan sebuah parameter yang digunakan baik sebagai parameter input dan output. Parameter tersebut adalah sebuah  field character dengan panjang 10. 
Parameter dapat didefinisikan bertipe IN, OUT atau INOUT. Tipe parameter 
menentukan nilai untuk parameter ketika dimasukkan ke dan dari prosedur. 
♦  Mendefinisikan nama program yang berhubungan dengan prosedur tersebut, yaitu 
PROC1 dalam MYLIB. MYLIB.PROC1  adalah program yang dipanggil ketika prosedur dipanggil dengan pernyataan CALL. 
♦  Menunjukkan bahwa prosedur P1 (Program MYLIB.PROC1) ditulis dalam bahasa C. Bahasa pemrograman sangat penting jika ia memberi dampak terhadap tipe parameter yang dilewatkan. Hal ini  juga memberi dampak bagaimana parameter dilewatkan ke prosedur (contoh, untuk  prosedur ILE C, sebuah terminator NULL dilewatkan dalam bentuk parameter character, graphic, date, time dan timestamp). 
♦  GENERAL WITH NULLS menunjukkan bahwa parameter untuk prosedur boleh berisi nilai NULL.  

3  MENDEFINISIKAN PROSEDUR SQL 
Pernyataan CREATE PROCEDURE untuk prosedur SQL : 
♦  Nama prosedur 
♦  Mendefinisikan parameter dan atribute-atributenya


♦ Menyediakan informasi lain tentang prosedur yang akan digunakan ketika prosedur dipanggil
Pertimbangkan contoh sederhana berikut yang mengambil nomor pegawai dan rata-rata sebagai parameter input dan mengubah gaji pegawai itu :
EXEC SQL CREATE PROCEDURE UPDATE_SALARY_1
(IN EMPLOYEE_NUMBER CHAR(10),
IN RATE DECIMAL(6,2))
LANGUAGE SQL MODIFIES SQL DATA
UPDATE CORPDATA.EMPLOYEE
SET SALARY = SALARY * RATE
WHERE EMPNO = EMPLOYEE_NUMBER ;

Pernyataan CREATE PROCEDURE di atas maksudnya adalah :
♦ Mendefinisikan parameter EMPLOYEE_NUMBER yang berfungsi sebagai parameter input dan bertipe character dengan panjang 6 dan parameter RATE sebagai parameter input dan bertipe decimal.
♦ Menunjukkan bahwa prosedur adalah sebuah prosedur SQL yang mengubah data SQL.
♦ Mendefinisikan badan prosedur sebagai sebuah pernyataan tunggal UPDATE. Ketika prosedur dipanggil, pernyataan UPDATE dijalankan menggunakan nilai yang disimpan dalam EMPLOYEE_NUMBER dan RATE.
Sebagai pengganti pernyataan UPDATE, logika dapat ditambahkan ke prosedur SQL dengan menggunakan pernyataan kontrol SQL. Pernyataan kontrol SQL berisi hal-hal berikut :
♦ Pernyataan penugasan
♦ Pernyataan CALL
♦ Pernyataan CASE
♦ Compound statement
♦ Pernyataan FOR
♦ Pernyataan IF


♦  Pernyataan LOOP 
♦  Pernyataan REPEAT 
♦  Pernyataan WHILE 



4  PEMANGGILAN STORED PROCEDURE 
Pernyataan CALL memanggil sebuah stored procedure. Dalam pernyataan CALL, nama dari  stored procedure dan argumennya ditetapkan. Argumen dapat berupa konstanta, register khusus, atau host variable. External Stored Procedure yang ditentukan dalam pernyataan CALL tidak perlu memiliki hubungan dengan pernyataan CREATE PROCEDURE. Program yang dibuat dengan prosedur SQL hanya dapat dipanggil dengan menyebutkan nama prosedur yang  ditentukan pada pernyataan CREATE PROCEDURE. Ada tiga tipe pernyataan CALL yang membutuhkan pengalamatan sejak DB2 SQL for AS/400 memiliki perbedaan aturan untuk masing-masing tipe, yaitu : 




♦  Pernyataan CALL yang  dynamic  atau  embedded dimana sebuah prosedur yang 
didefinisikan telah ada 
♦  Pernyataan CALL embedded dimana tidak ada prosedur yang telah didefinisikan 
♦  Pernyataan CALL dynamic dimana tidak ada CREATE PROCEDURE 
Catatan : Dynamic di sini berdasarkan pada : 
♦  Sebuah persiapan secara dinamik dan dijalankan pernyataan CALL 
♦  Sebuah Pernyataan CALL dikeluarkan dalam sebuah lingkungan yang interaktif 
(contoh melalui STRSQL atau Query Manager) 
♦  Sebuah pernyataan CALL dijalankan  dalam sebuah pernyataan EXECUTE 
IMMEDIATE. 



5  MELEWATKAN PARAMETER yang  BIASA DIGUNAKAN untuk STORED 
PROCEDURE 
Pernyataan CALL dapat melewatkan argumen untuk program yang ditulis dalam seluruh host language dan prosedur REXX yang telah didukung. Masing-masing bahasa mendukung perbedaan tipe data yang disesuaikan  di dalamnya.  Jenis data SQL terdapat dalam kolom paling kiri dari tabel yang mengikutinya. Kolom lain dalam baris tersebut berisi sebuah indikator dimana tipe datanya didukung oleh tipe parameter untuk particular language. Jika kolom mengandung sebuah dash (-), tipe data tidak didukung sebagai sebuah tipe parameter untuk bahasa tersebut. Sebuah deklarasi host variable menunjukkan bahwa  DB2 SQL for AS/400 mendukung tipe data ini sebagai sebuah parameter di bahasa ini. Deklarasi itu menunjukkan bagaimana  host variable harus dideklarasikan untuk menerima dan diatur oleh prosedur secara benar.




Cara Membuat Stored Procedure di DB2 dengan IBM Data Studio :




Untuk membuat Stored Procedure dengan menggunakan IBM Data Studio dapat mengikuti langkah- langkah berikut
1. Buka IBM Data Studio
2. Pilih file -> new -> data development project
3. Beri nama proyek, misalnya Project2
4. Pilih “Use an existing connection”. Klik Finish
5. di Data Project Explorer akan muncul nama Project2
6. Klik kanan -> new -> Stored Procedure
7. Beri nama Stored Procedure, misalnya PROC_3. Pilih next
8. Pada statement detail, ganti isinya dengan query yang anda inginkan. Klik next
9. Klik next
10. Isi specific name. Ini untuk nama alias dari Stored Procedure.
11. Finish
Berikut merupakan hasil yang digenerate oleh IBM Data Studio
CREATE PROCEDURE PROC_3 ( )
DYNAMIC RESULT SETS 1
————————————————————————
– SQL Stored Procedure
————————————————————————
P1: BEGIN
– Declare cursor
DECLARE cursor1 CURSOR WITH RETURN FOR
SELECT *
FROM EMPLOYEE;
– Cursor left open for client application
OPEN cursor1;
END P1
Untuk dapat menjalankannya, klik kanan di PROC_3 -> Deploy. Kemudian Run.
Atau bisa juga dijalankan melalui DB2cmd. Kemudian ketik
“db2 connect to sample” kemudian “db2 call proc_3()”





Menggunakan DB2 Tools & Scripting

Kita akan membuat database sample baru menggunakan Create Database wizard di Control Center dengan nama EXPRESS. Selanjutnya akan mengisi database EXPRESS menggunakan Command Editor dan dua script yang telah dibuat sebelumnya, dan menciptakan sebuah script sistem operasi untuk menyebarkan database EXPRESS. Script akan memanggil skrip SQL yang sebelumnya telah dibuat untuk objek database.

Langkah-langkah : 

1. Dari jendela Control Center Object tree, klik kanan folder All Databases, pilih Create Database, dan memilih With Automatic Maintenance . Ini akan meluncurkan Create Database Wizard. Pilih sample DB2 di sistem anda.

2. Tentukan nama database dan lokasi di halaman Nama wizard. Gunakan nama berikut:

Database Name:           EXPRESS
Default Drive:              C:
Alias:                           
Comment:                   

Klik pada tombol Next untuk melanjutkan ke halaman berikutnya dari wizard.

3. Dalam "
Specify where to store your data" jangan membuat perubahan apapun, dan klik Next.

4. Dalam "
Select your maintenance strategy" biarkan default ("Yes, I can specify an offline ..."), dan klik next.

5. Tentukan waktu pemeliharaan offline di halaman Timing page pada wizard. Menyisihkan dua jam atau lebih seminggu ketika DB2 dapat melakukan tugas pemeliharaan otomatis untuk menjaga kesehatan dari database. Untuk saat ini sebagai contoh, mengkonfigurasi jendela untuk memulai di 01:00 setiap hari Senin sampai Kamis untuk durasi 6 jam. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke halaman berikutnya dari wizard.

6. Mengkonfigurasi pemberitahuan pada halaman Mail Server wizard. DB2 dapat secara otomatis mengirim email atau halaman jika suatu masalah atau kondisi yang kurang sehat terdeteksi. Jika ingin mengkonfigurasi ini menunjukkan server SMTP. Untuk sekarang ini kita tidak memiliki server SMTP, jadi biarkan kosong ini dan klik Next.

7. Tinjau opsi yang dipilih pada halaman Ringkasan dari wizard. Klik tombol Finish untuk memulai proses pembuatan database. Penciptaan database biasanya membutuhkan waktu beberapa menit.

8. Sekarang mari kita mengisi database EXPRESS dengan beberapa tabel dan beberapa data. Untuk mengisinya menggunakan dua script yang telah dibuat sebelum nya, kita akan menggunakan sample_express.db2 dan sample_express.dat.
sample_express.db2 berisi perintah yang digunakan untuk membuat tabel dan sehingga harus dijalankan terlebih dahulu. Script sample_express.dat berisi perintah sql untuk memasukkan data ke dalam tabel. Untuk menjalankan skrip ini, Buka Command Editor. Pastikan bahwa database EXPRESS dipilih dalam daftar drop-down di toolbar. Jika database baru tidak muncul dalam daftar, tambahkan koneksi ke dengan menggunakan tombol Add.

 sample_express.dat
 sample_express.db2

9. Klik Selected -> Open pada Command Editor dan arahkan ke folder tempat script disimpan. Pilih file sample_express.db2 dan klik tombol OK. Isi file sekarang seharusnya sudah ditampilkan. Klik tombol Run untuk menjalankan script. Pastikan bahwa tidak ada kesalahan ketika menjalankan script. 

10. Ulangi Langkah (9) untuk file sample_express.dat. 

Sekarang kita akan membuat beberapa script. Script adalah mekanisme yang kuat untuk melakukan tugas yang berulang seperti pengumpulan database yang statistik, backup, dan penyebaran database. Script sistem operasi memiliki keuntungan dari pendukung parameter script, membuat mereka lebih fleksibel.

1. Buka text editor seperti wordpad/notepad.

2. Membuat script seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.


3. Simpan script dan beri nama create_database.bat. Pada Save As dialog window, pastikan memilih MS-DOS Format option. Serta menaruh tanda kutip di sekitar nama file untuk memastikan bahwa Windows tidak menambahkan ekstensi .TXT.


4. Jalankan db2cmd
Start > Run > db2cmd

5. Untuk menjalankan script, Masukkan direktori di mana kita membuat script dan masukkan perintah:

create_database.bat <userID> <password>

%1 dan %2 pada script adalah parameter, sehingga untuk menjalankan script tersebut harus menggunakan parameter ketika memanggilnya. Pada contoh ini parameter yang digunakan adalah <userID> dan <password>.